Monday, November 30, 2009
Langkah-langkah Praktis untuk Mempererat Tali Ukhuwah
ADI MANSAH ALFARUQ
1. Mulai dari Diri Sendiri. Tidak akan terjadi perubahan apapun jika kita memulai perubahan dengan cara selalu menuntut orang lain melakukan sesuatu. Segalanya harus dimulai dari diri sendiri. begitu pula dalam merajut benang ukhuwah, mulailah dari dirisendiri.
2. Awali dengan Mengoreksi Diri Sendiri. Kita harus benar-benar mempelajari tingkah laku diri sendiri. Siapa tahu kita termasuk perusak ukhuwah, baik secara sadar ataupun tidak.
3. Buat Program Perbaikan Diri. Cara yang paling efektif untuk mengubah orang lain adalah dengan bersungguh-sungguh dan gigih memperbaiki diri. Sebetulnya, dari pada terlalu banyak berkata, perjuangan kita untuk mengubah diri, sudah merupakan berjuta nasihat yang lebih bermakna dan berkesan bagiorang lain.
4. Berhentilah Bicara Tentang Keburukan Orang Lain. Mulailah berhenti menikmati pembicaraan yang menilai buruk saudara seiman, atau organisasi (partai) milik umat islam lainnya. Seklai lagi, tahanlah diri ini dari berkomentar buruk. Apalagi mengolok-olok dan mencerca orang berbeda pendapat dengan kita.
5. Belajar Mengakui Jasa, Kebaikan, dan Prestasi Orang Lain. Milikilah keberanian untuk jujur dan adil dalam menilai orang lain. Belajarlah untuk mengenang dan emngakui jasa serta prestasi orang lain.
6. Maafkan dan Lupakan Kesalahan Orang Lain. Marilah kita berlatih untuk selalu dapat berlapang dada, terutama menyikapi perilaku saudara seiman. Mari kita membiasakan diri untuk menyederhanakan masalah, menghemat energi, danpikiran. Jangan membiasakan diri untuk melebih-lebihkan atau mendramatisisr rasa sakit hati. Belajarlah untuk memaafkan saudara si\endiri dan bersegera untuk melupakan kesalahannya, bagai menutup sebuah buku dan membuka halaman baru yang bersih. Sibukkan diri dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
7. Tingkatkan Silaturrahmi. Hikmah dari sikap Nabi Muhammad SAW yang selalu berbeda jalan ketika berangkat dan pulang dari masjid, adalah karena setiap waktu beliau ingin selalu memperbanyak silaturrahmi dengan umatnya. Jika kita mengetahui kedahsyatan silaturrahmi, niscaya sepanjang waktu kita pasti ingin selalu bersilaturrahmi. Silaturrahmi yang baik akan menambah dan mempererat tali persaudaraan, menambah wawasan, dan memperkokoh kekeuatan Ukhuwah.
8. Saling Berkirim Hadiah. Jika ada seseorang memberi sesuatu barang yang bermanfaat, umumnya kita akan senang dan merasa berhutang budi. Kita juga akan cenderung lebih memaafkan dan mempererat hubungan. Oleh karena itu, kita harus memiliki program pengadaan dana untuk membeli hadiah untuk orangtua, tetangga, kawan dekat, dan siapapun yang kita harapkan dapat bersinergi dlaam ukhuwah.
9. Jauhi Perdebatan, Walaupun Benar. Jujur saja, sebetulnya perdebatan yang banyak terjadi tampaknya bukan dilakukan karena sedang mencari kebenaran. Akan tetapi lebih dekat ke tujuan untuk mencari kemenangan bagi pendapat sendiri. Hal ini tampak dari cara dan bentuk percakapannya yang cenderung penuh dengan kata-kata saling berbantahan. Ditambah lagi dengan emosi yang tinggi, kalimat yang saling menyerang dan berbau permusuhan, menu\yudutkan dan jauh dari kajian ilmiah yang penuhnetika. Jika kita berada di situasi yang tidak sehat eperti tiu, sebaiknya kita segera menghindar. Sikap seperti itu bukan berarti kita menghindari kebenaran, melainkan menghindari peluang bangkit dan berkobarnya suasana permusuhan. Berpoalinglah,m dan cari topik bahasan lain yang lebih mempersatukan umat.
10. Mendahului Teguran, Mengucapkan Salam, Bersalaman dengan Ramah dan Tulus. Orang yang terlebih dahulu mengucapkan salam, akan mendapat pahala yang lebih daripada orang yang menjawab. Akan tetapi, itu bukan suatu kejelekan bagi yang menjawab. Hikmahnya adalah, adanya keinginan untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan dan saling berlomba-lomba untuk mengucapkan salam terlebih dahulu.
11. Berbelanjalah Kepada Sesama Umat Islam. Harus disadari bahwa setiap berbelanja, kita pasti akan memberikan keuntungan kepada pedagangnya. Maka itu pengorbanan kita ketika melangkah ke toko ,milik umat islam, dengan niat memberi keuntungan dan memajukan umat, akan menjadi kebaikan yang berlipat. Karena kalau pedagang itu berzakat, maka uang itu akan kembali ke umat.
12. Perbedaan Adalah Kekuatan. Bangunan bisa menjadi kokoh dan indah karena terdiri dari beragam jenis bahan baku berbeda-beda. Maha suci Allah yang menciptakan aneka perbedaan ini sebagai sarana untuk membuat sesuatu menjadi lebih indah, kokoh, danm bermanfaat.
13. Siap Untuk Berbeda. Masalah sangat besar yang terjadi dalam diri umat islam adalah eblum adanya kebiasaan untuk menyikapi pandangan dan pendapat. Sikap mental ini begitu melekat sesuai dengan budaya feodal yang selama berabad-abad telah membelenggu peradaban kita.
14. Hargai Perbedaan. Jika sangat ingin dihargai, maka hal yang samapun diinginkan oleh orang lain. Artinya, jika ada seseorang yang sangat gigih mempertahankan pendapatnya, bukan berarti dia menantang kita untuk bermusuhan.
15. Cari Persamaan. Bagi kita yang serba terbatas ilmu dan pengetahuan ini, sebaiknya dengan sesama umat islam kita lebih mendahulukan untuk mencari titik persamaan.
16. Bahaslah Perbedaan dengan Sikap yang Dewasa. Niat yang lurus untuk emncari kebenaran disertai rasa sayang; merasa besaudara seiman; cara berbicara yang sopan serta sikap yang santun; kemampuan mendengar dengan baik, disertai kesanggupan menjelaskan secara baik, bijak, dan dilandasi ilmu yang benar, akan membuat suasana sinergi yang saling melengkapi, saling mencerdaskan, dan saling menguatkan.
17. Jangan Menonjolkan Diri. Lihatlah sebuah bangunan. Ia dapat berdiri kokoh karena terdiri dari gabungan beragam elemen, yang masing-masing “sadar posisinya, dan tidak saling menonjoilkan”.
18. Kesuksesan Kita adalah Mensukseskan Orang Lain. Ukuran kesuksesan seseorang dapat dilihat dari jumlah orang-orang yang bisa sukses karena usaha dan bantuannya. Kunci sukses seorang pemimpin adalah, seberapa banyak pemimpin-pemimpin baru yang dilahirkannya, dan lebih baik dari dirinya. inilah konsep kesuksesan menurut islam.
Sumber : Inilah Indahnya Islam dengan Manajemen Qalbu. By : Abdullah Gymanstiar.
Maafkan Aku...
adi mansah lubis
Ya Allah,
Setiap malam kuhadapkan tubuh dan wajah ini kepada-Mu.
Bacaan demi bacaan terucap dari mulutku.
Namun ternyata ... hati ini tak tertuju kepada-Mu
Ya Allah
Sebelum makan pagi kusebut nama-Mu
Setelahnya pun terucap doa dari mulutku
Namun ternyata ... itu semua hanya ucapan belaka
Sedang hati ini melayang jauh entah ke mana
Ya Allah
Di tengah hari tadi kuberjamaah menghadap-Mu
Doa-doa itu kembali kuulangi dan kubaca
Namun ternyata tak satu persen pun hati ini ingat kepada-Mu
Yang terbayang adalah urusan kantor, rumah, dan pertemanan
Ya Allah
Petang tadi Engkau kembali memanggil-manggil diriku
Kudatangi tempat orang berkumpul tuk menghadap-Mu
Dalam ruku� dalam sujud lagi-lagi doa itu terucap di luar kepala
Dan ternyata ... hati ini malah merencanakan kegiatan esok pagi
Ya Allah
Kusantap lezat hidangan makan malam itu
Kucoba semua menu hingga perut terasa kenyang
Hingga akupun bersendawa dan kuucap Alhamdulillah
Namun ternyata ... tak bertaut sama sekali hati ini kepada-Mu
Ya Allah
Barulah menjelang kupejamkan mata ini
Aku benar-benar berbicara kepada-Mu
Aku sunggu-sungguh sadar sedang bermohon kepada-Mu
Tidak hanya berupa ucapan, tetapi jauh dari dasar lubuk hati ini
Sudilah kiranya Engkau mengampuniku
Yang telah meremehkan dan menyepelekan-Mu
Yang telah berpura-pura berbicara kepada-Mu
Yang telah berngga ria di hadapan-Mu
Yang terlihat seperti mendekat kepada-Mu
Yang ternyata sungguh masih jauh dari-Mu
Seandainya Engkau tiada Maha Pemurah
Sikapku kepada-Mu sepanjang pagi hingga malam ini
Tentu telah membuat Engkau tidak menyukaiku
Ya Allah
Maafkan aku .....
Rumah Masa Depan
oleh : adi mansah lubis
Sore itu awan mendung menyirami pekuburan mengiringi jenazah almarhumah ibunda dari rumah yang tercinta. Tanah merah yang kering menjadi berdebu diterpa angin yang bertiup kencang. Perlahan-lahan tubuh almarhumah mulai dimasukkan ke dalam liang lahat. Sanak famili yang datang tertunduk haru bahkan ada yang tak tertahankan tangisnya. begitu denganku sambil menguyung keranda ke pemakaman yang berada di belakang rumah, aku tak tau harus berbuat apa lagi hanya isak tangisku yang bisa menjawabnya semua.
Setelah jenazah diletakkan di dalam lubang dan tali pengikat kafan dilepaskan para penggali kubur menutupinya dengan tanah dan di atasnya ditanamkan batu nisan. Itulah akhir episode kehidupan seorang anak manusia yang telah habis masa hidupnya di dunia dan mulai memasuki kehidupannya yang baru di alam kubur.
Terbayang olehku gelapnya alam kubur, Ya Allah sanggupkah tubuh yang penuh dengan debu dosa dan maksiat ini menghadapi kepengapan, kesempitan dan kesunyiannya? Belum lagi mahluk-mahluk kecil yang siap menjelajahi tubuh ini hingga perlahan-lahan menghancurkannya dan menyisakan tulang belulang.
Tak ada lagi gemerlap kehidupan dunia, mobil mewah yang kita miliki tidak ikut masuk ke dalam lubang ukuran 2 x 1 m di kedalaman 2 m, deposito dollar, saham perusahaan, tanah 1000 hektar, istri yang cantik, jabatan semuanya kita tinggalkan.
Ya Allah jadikanlah kubur sebagai pengingat diri dari berbuat zhalim dan melanggar perintah-Mu
Kubur adalah rumah masa depan kita, rumah yang seharusnya kita persiapkan jauh-jauh hari. Kalau untuk rumah di dunia saja kita sibuk ambil kredit, mati-matian menabung bahkan tidak jarang ada yang bela-belain korupsi hanya untuk mendapatkan rumah. Lantas kenapa untuk peristirahatan yang abadi kita malah lalai bahkan lupa?
Ya Allah, jadikanlah sisa umur ini menjadi usia yang penuh manfaat dan keberkahan sehingga menjadi penolongku nanti.
Ingatkah waktu hendak membangun rumah kita sibuk merancang arsitektur, pondasi, bangunan fisik dan interiornya? Begitu cermatnya kita hingga tidak segan mengeluarkan biaya besar untuk mewujudkannya. Lalu bagaimana dengan rumah masa depan kita? Sudahkah kita merancang arsitektur ibadah kepada Allah, lalu kita gali diri ini dengan ilmu untuk memperkokoh pondasi keimanan dan ketakwaan, kemudian kita bangun tiang-tiangnya dengan shalat khusyu' nan ikhlas disertai dinding amal sholeh serta kebaikan, dan tak lupa menutup atap rumah kita dengan infak di jalan Allah.
Ya Allah, seandainya kau cabut nyawaku saat ini juga jadikanlah sebagai akhir yang baik dan mudahkanlah.
Tuesday, November 10, 2009
Ukhti...!!!
adi_alfaruq@yahoo.com
Ukhti…
Semua orang tahu…
Semua orang bisa lihat…
Yang punya mata normal pasti langsung sadar…
Ada akhwat cantik tanpa cadar…
Punya wajah yang bersinar…
Dan senyum yang berbinar…
Ukhti…
Siapa yang tidak suka melihat kulitmu yang bersih?
Siapa yang tidak senang melihat lekuk tubuhmu yang menarik?
Siapa yang menolak melihat wajahmu yang cantik?
Semua orang mau dekat denganmu…
Semua orang ingin menyentuhmu…
Semua orang ingin memilikimu…
Tapi ukhti…
Ketahuilah…
Tak semua orang ingin kau miliki…
Tak semua orang ingin kau mintai pertanggungjawaban atasmu…
Tak semua orang ingin melindungimu…
Tapi aku…aku mau…
Ukhti…
Aku ingin melindungi cantikmu…
Aku mau menjaga dirimu…
Tapi bantulah aku untuk menjagamu…
Yaitu dengan ikut menjaga penampilanmu…
Ukhti…
Aku yakin engkau telah berulang kali mendengarkan ini
Mungkin engkau merasa bosan…
Tapi aku tak akan pernah bosan mengingatkanmu…
Ukhti…
Engkau bagaikan sebuah berlian
Berlian yang indah bersinar…
Banyak orang mengincarmu…
Mereka ingin merenggut sinar itu…
Tapi, Ukhti…
Ketahuilah, sebuah berlian…yang hidup itu…
Diberi penjagaan berlapis-lapis…
Ia dikungkung dalam lemari baja…
Yang dilindungi oleh alarm…
moga manfaat ya....
Wanita Dengan Sejuta Motivasi
Adi Mansah LBS
Pernahkah kau berjumpa dengan seorang wanita yang mempunyai sejuta motivasi ?. Pernahkan berbicara dan bertukar pikiran dengannya ?. Kalau anda seorang ikhwan pasti penasaran ingin mendengar kata-katanya yang penuh dengan kekuatan pembakar jiwa. Saya sering bertemu dengan satu orang dari mereka, dan saya menyebutnya wanita dengan sejuta motivasi. Saya merasa sangat bahagia ketika dapat menemuinya.
Sejatinya setiap wanita mempunyai kekuatan ini, dan memang setiap wanita mempunyai pengaruh “yang menyihir” terhadap lawan jenisnya. Energi itu bisa ia gunakan untuk hal positif atau yang negatif, ia bisa merubah si pemalas menjadi bersemangat tapi bisa juga mematahkan semangat si rajin. Kuncinya adalah ketika mereka mengenal betul arah hidupnya,ia akan menjadi sumber energi yang tak terhingga bagi dirinya juga orang lain. Sebutlah mereka “akhwat sejati”, walau sebetulnya lebih pas di sebut “mar’ah muslimah” atau “imroah mu’minah”. Yah…apalah sebutannya tak menjadi masalah, tapi saya tetap mengangapnya wanita dengan sejuta motivasi.
Jangan kau berpikir ia akan memberikan ceramah padamu tentang pentingnya motivasi, tidak juga ia akan mengkuliahimu tentang nilai-nilai atau akhlaq yang ia yakini, bahkan kadang ia tak sanggup memarahimu supaya kau bisa menjadi manusia seutuhnya. Jangan kau terlalu berharap darinya, kau akan banyak kecewa nantinya.
Ia mungkin hanya akan bercerita tentang permasalahan hidupnya, ia akan menjelaskan betapa pahit dan pedihnya ujian yang dirasakannya (ujian keimanan yang dikirimkan Sang Kekasih, untuk mendewasakannya), ia akan mebeberkan seluruh perasaannya terhadap berbagai peristiwa yang dirasakannya. Tapi disinilah letak keunikannya karena dari sinilah kau akan menemukan sejuta motivasinya, karena ia takkan menutup berbagai persoalan, permasalahan, ujian dan peristiwa yang menimpanya begitu saja, ia selalu saja menyelipkan motivasi-motivasi di akhir pembicaraannya. Entahlah, mungkin kata-kata itu untuk menghibur atau membangkitkan semangat dirinya, namun dari sanalah aku mengambil banyak ibroh dan pelajaran juga (tak lupa) motivasi. Maka aku tak pernah bosan untuk mendengar berbagai ceritanya, tak jenuh meladeni berbagai permasalahannya, tak juga pusing dengan kepelikan hidupnya. Karena ia adalah wanita dengan sejuta motivasi.
Aku terkadang merasa kecil dihadapannya, kecil…karena ia telah berbuat lebih banyak dariku, karena hidupnya ternyata lebih rumit dari hidup yang kujalani, karena ia lebih dewasa dan matang pikirannya dariku, karena ia mempunyai kekuatan dan semangat yang bisa membangkitkan semangatku yang mulai membias. Walau aku tahu umurnya terpaut empat tahun lebih muda dari umurku.
Walau aku seorang ikhwan, aku tak pernah ragu untuk membuat janji dengannya, sekedar bertemu atau bertatap muka, pergi berbelanja atau berjalan-jalan ditaman kota. Walau kadang juga ia tak siap karena berbagai kesibukannya. Saya selalu bersyukur kepada Allah SWT karena telah dikaruniai adik seorang Akhwat yang Shalihah, semoga Allah SWT mengkaruniakan keistiqomahan pada kita semua. Amin.
MUTIARA HIKMAH
Adi Mansah LBS
"hei....katakan pada matahari, akankah esok datang lagi? kutitip pesan pada rembulan. aku menyesal pagi ini tak sempat bertemu dengannya. aku menyesal karena tak membuka jendela pagi ini. ah...padahal dia membawa hadiah untukku. sebuah rizki. ah mengapa aku lupa?. mungkin malam itu aku terlalu asyik berbicara dengan rembulan. hingga tak mampu membuka mata. padahal sang udara pagi membelai kulitku.
ah...penyesalan sudah tak lagi berguna. malam ini aku harus bicara atau menunggu matahari muncul di ufuk timur."
"Tidak gampang memang !, karena awalnya terkadang lebih rumit daripada akhirnya. Namun kau tak perlu khawatir, hanya membutuhkan sedikit kesabaran dan keteguhan. Nilai-nilai itu biarlah melekat pada dirimu, apapun yang terjadi. Janganlah pernah terpikir tuk menjual keyakinanmu hanya tuk sebuah kembang gula murahan!. Jadilah batukarang ! tak pernah bergeming walau beribu badai datang menerjang."
"pandanglah sedikit apa yg telah kau kerjakan dan ingantlah betapa banyak Allah telah karuniakan"
"لا تقل عندي هم كبير ولكن قل يا هم عندي رب كبير"
Monday, November 2, 2009
"KETIKA HATI MALU PADA-MU"
oleh:adi_alfaruq
Ya Allah…
Aku malu pada-Mu
Aku malu akan perbuatanku.
Aku malu akan perkataanku..
Ya Allah…
Seandainya dunia bisa diulang,
Aku akan tarik kembali perbuatankau
Aku akan hapuskan perkataanku yang lalu..
Dan ku ulang semuanya dengan rasa takutku
Pada-Mu…
Ya Allah…
Jadikanlah sisa hidupku
Hanya untuk mengingat-Mu..
Di setiap langkahku..
Dan jadikanlah setiap orang yang ku temui
Orang yang merasa malu pada-Mu..
Ya Allah…
Hilangkan rasa takutku kepada selain-Mu..
Hilangkan rasa khawatirku
Akan tidak mendapat balasan atas perbuatanku.. amin!
Subscribe to:
Posts (Atom)