Tuesday, October 20, 2009
TARGET
aDI_AlFARuQ
Hidup harus memiliki target! Kita banyak mendengar statement ini. Ya..setiap orang-orang sukses dalam nasehat-nasehatnya kepada para penggemarnya selalu mengutarakan karena mereka memiliki target. Dan boleh jadi ini benar, mengingat ada satu statement lagi yang menyatakan bahwa memiliki target adalah setengah kesuksesan. Waw..sepertinya betapa mudahnya mencapai kesuksesan itu.
Namun yang jadi perhatian serius bagi kita –mengingat tidak semua target itu tercapai- adalah bagaimana kita bisa sukses mencapai target itu dan bukan bagaimana menciptakan target itu.
Buku berjudul kaifa tuhaddid ahdafuka ‘ala thariqi najahika karya Muhammad Nabil Kadzim ini mencoba untuk membantu kita dalam merealisasikan segala yang menjadi target kita dengan bijaksana. Dalam artian dibuku ini juga dijelaskan dan dijabarkan pula, bagaimana kita menyikapi target yang gagal.
Buku ringan setebal 116 halaman ini dalam sistematika penulisannya terbagi menjadi 6 bab. Dimulai dari bab pertama tentang bagaimana cara kita mengenali pribadi dan kompetensi yang masing-masing kita miliki. Disini kita diajak penulis untuk bagaimana kita seharusnya mengenal dan menggunakan segala yang kita miliki dari panca indera, kemudian perasaan ataupun feeling dan naluri kita juga bagaimana kita bisa mengambil ibroh dari pengalaman-pengalaman ataupun ketrampilan yang kita miliki dan bisa kita pelajari hingga bagaimana kita menerapkan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opprotunity and treatment) dalam merencanakan pencapaian suatu target.
Memasuki bab kedua, penulis mengajak kita untuk membuat shighah target yang baik dan simple. Salah satu trik yang sangat membuat resentator tercengang adalah trik banyak-banyaklah bermimpi dan mengkhayal hal-hal yang bisa membuat pribadi dan jiwa kita bahagia.
Sementara di bab ketiga, penulis yang juga seorang presentator dalam berbagai event seminar dan pelatihan peningkatan jati diri dan akal ini mulai berbagi langkah-langkah perencanaan target agar sukses, yang sudah teruji melalui berbagai survey terhadap komunitas yang sudah mempraktekkannya. Diantara langkah-langkah yang diutarakan oleh penulis adalah membaca, melatih dan belajar. Menginventarisir semua target dan mulai membuat daftarnya dalam time schedule yang ideal. membagi-baginya dan merapihkannya berdasarkan prioritas. Penentuan dan perencanaan waktu pelaksanaan dan tempatnya. Dan selanjutnya adalah memulainya.
Barulah di bab keempat penulis mulai memberitahukan para pembaca buku ini tentang bagaimana menerapkan atau berjalan menuju pencapaian target-target yang telah dibuat. Ya..sepertinya apa yang disampaikan Aa Gym juga senada dan sama dengan apa yang ditulis oleh Ust. Muhammad Nabil Kadzim ini, yaitu mulai segera tanpa menunda-nunda. Karena dengan banyak planning dan rencana tanpa menjalankannya itu hanya cuma-cuma. Teori tanpa praktek apalah artinya. Kita tetap tidak akan sampai pada tempat tujuan manakala kita hanya berhenti pada persiapan diri, rencana, bekal dan dana saja. Dan manakala kita sudah mulai menjalaninya hal-hal yang perlu dilakukan adalah tetap memohon bantuan orang lain dan jangan menafikan akan wujud pihak lain akan kesuksesan pencapaian target kita. Yang paling penting juga, adalah teguh, istiqamah, konsisten dan jangan cepat putus asa serta menyerah begitu saja manakala terkena batu sandungan.
“Ngeyel” atau “ngotot” atau dalam bahasa ilmiahnya ambisius, terkadang juga diperlukan untuk bisa sukses menggapai dan merealisasikan target yang ingin dicapai. Akan tetapi yang mesti diperhatikan oleh sang pengembara agar tiba sampai tujuan juga adalah kesehatan. Kesehatan fisik, akal dan jiwa. Jadi meskipun dipenuhi ambisi hendaklah diimbangi dengan istirahat yang secukupnya.
Hal yang sangat perlu diperhatikan juga dalam upaya pencapaian target adalah melakukan evaluasi dan penilaian terhadap langkah-langkah ataupun tahapan-tahapan yang telah dilewati. Ini sangat diperlukan agar bisa meminimalisir kesalahan dan kegagalan. Dan manfaat lainnya daripada evaluasi ini adalah agar kita tidak terjerumus ataupun terjerembab di lubang kegagalan yang sama.
Barulah di bab kelima, penulis yang juga memiliki banyak mimpi dan target ini, memberikan tips-tipsnya bagaimana agar bisa sukses terus menerus dalam pencapaian target. Diantaranya, yaitu mengembangkan kecerdasan akal, hati dan emosi yang diimbangi dengan upaya pendekatan diri dengan sang Ilahi Rabbi. Dan juga, bersyukurlah atas kesuksesan yang telah diraih meskipun belum maksimal atau tidak sempurna, selalu memperbaiki dan merevitalisasi pemikiran dan cara pandang hidup kita. Dan yang paling penting adalah selalu bersama Allah, Tuhan pencipta, selamanya. Al-Iman al-daim.
Di bab terakhir, barulah dijelaskan tentang upaya-upaya penyikapan atas kegagalan. Sehingga kegagalan tidak membuat kita semakin terpuruk dan putus asa, melainkan kegagalan menjadi sebuah kecaman untuk merengguk kesuksesan lainnya yang ada didepan mata. Semoga dengan membacanya, kita berhasil menjadikan impian dan target kita menjadi sebuah kenyataan. Amien.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment